Permintaan ikan salmon di Asia semakin tinggi, terutama berkat popularitas makanan khas Jepang seperti sushi dan sashimi.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Jepang atau Korea, tetapi juga di Indonesia—di mana konsumsi salmon di restoran premium dan pasar ritel terus meningkat.

chef sushi di restoran premium jakarta

Melihat tren ini, budidaya ikan salmon di Indonesia seharusnya mulai dipertimbangkan secara serius.

Sebagai negara dengan lebih dari 17.380 pulau dan dominasi wilayah perairan, Indonesia layak dijuluki negara maritim. Tapi pertanyaannya: apakah mungkin membudidayakan ikan yang habitat aslinya di perairan dingin ini?

Berdasarkan pengalaman kami dalam pengembangan perikanan bersama Infishta dan beberapa pakar perikanan tropis, jawabannya adalah: mungkin, tapi tidak mudah.

Yuk kita bahas secara rinci.

Kendala Budidaya Ikan Salmon di Indonesia

penangkaran ikan salmon

Meski potensinya besar, ada beberapa tantangan utama yang harus dihadapi:

1. Suhu Perairan Tropis

Ikan salmon tumbuh optimal di suhu 8–14°C, sementara laut Indonesia rata-rata jauh lebih hangat. Ini membuat budidaya di laut lepas sulit dilakukan tanpa teknologi pendingin atau sistem akuakultur tertutup.

sumber: Pande.co.id

2. Ketersediaan Bibit dan Indukan

Indonesia belum memiliki rantai pasok benih salmon secara mandiri. Selama ini, benih harus diimpor, yang tentunya menambah biaya dan ketergantungan terhadap negara lain.

3. Teknologi dan Infrastruktur

Budidaya salmon memerlukan sistem resirkulasi air (RAS) dan kontrol kualitas air yang ketat. Infrastruktur seperti ini masih terbatas dan tergolong mahal bagi petani kecil.

4. Perizinan dan Regulasi

Impor benih dan izin budidaya masih berbelit. Tanpa dukungan regulasi dan prosedur yang cepat, investor akan enggan menanamkan modal di sektor ini.

Baca juga: Bisnis Lele 2025, Tantangan Serius tapi Peluangnya Bikin Ngiler!

Manfaat Ekonomi Budidaya Ikan Salmon untuk Nelayan Indonesia

budidaya ikan salmon di indonesia

Permintaan pasar salmon di Asia Pasifik diprediksi mencapai USD 7,739.78 juta pada tahun 2024, dengan pertumbuhan tahunan sekitar 10% hingga tahun 2031.

(Sumber: Cognitive Market Research)

Artinya, Indonesia memiliki peluang besar untuk memenuhi sebagian dari permintaan tersebut—baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Manfaatnya?

  • Pendapatan nelayan meningkat
  • Lapangan kerja baru terbuka
  • Masyarakat pesisir mendapat akses terhadap inovasi dan pelatihan

Dengan harga jual salmon yang berkisar Rp 280.000–Rp 320.000 per kg, peluang keuntungan bisa jauh lebih tinggi dibandingkan komoditas ikan lokal biasa.

Tantangan ke Depan

Indonesia butuh:

  • Transfer teknologi untuk adaptasi budidaya di iklim tropis
  • Pelatihan intensif bagi pembudidaya dan nelayan
  • Kebijakan fiskal yang pro-investasi, termasuk insentif pajak dan pembiayaan ringan

Tanpa dukungan menyeluruh, potensi ini hanya akan jadi wacana.

Potensi Cuan dari Budidaya Salmon

Cuan dari budidaya salmon bukan mitos.

Jika dirancang dengan baik—misalnya melalui budidaya berbasis sistem tertutup (indoor farming) atau menggunakan kawasan dataran tinggi dengan air dingin—hasilnya bisa sangat menguntungkan.

Strategi pemasaran yang tepat juga bisa membuat salmon lokal bersaing dengan produk impor.


Risiko dan Cara Mengatasinya

Tidak ada usaha besar tanpa risiko. Tapi semuanya bisa diantisipasi.

Risiko:

  • Penyakit dan kualitas air
  • Persaingan dengan produk impor
  • Perubahan iklim

Solusi:

  • Gunakan teknologi monitoring kualitas air
  • Terapkan sistem biosekuriti
  • Edukasi petani dan nelayan tentang manajemen risiko dan keberlanjutan
  • Bangun ekosistem supply chain lokal

Kesimpulan: Siapkah Indonesia Jadi Produsen Salmon Tropis?

Dengan iklim tropis, budidaya salmon bukanlah hal mudah. Tapi bukan berarti mustahil.

Negara seperti Chile dan Norwegia sukses karena konsistensi inovasi dan dukungan pemerintah.

Kalau Indonesia mau mengejar peluang yang sama, kita perlu:

✅ Investasi di teknologi
✅ Pelatihan sumber daya manusia
✅ Peraturan yang mempermudah, bukan mempersulit
✅ Dukungan dari sektor swasta dan publik

Salmon bisa jadi komoditas perikanan unggulan Indonesia berikutnya. Tinggal kita mau ambil langkah atau tidak.


Disusun berdasarkan data dari Cognitive Market Research, Pande.co.id, APA (American Psychological Association), dan pengalaman lapangan Infishta dalam pengembangan budidaya perikanan di kawasan pesisir Indonesia.