Budidaya ikan lele dalam drum merupakan solusi tepat bagi peternak dengan modal kecil dan lahan terbatas.
Meski sederhana, metode ini dapat menghasilkan panen melimpah jika dikelola dengan baik.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda terapkan untuk memaksimalkan hasil panen lele dalam drum versi inFishta.
1. Pemilihan Drum yang Tepat
Pilih drum plastik berkapasitas 200 liter yang bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Pastikan drum dalam kondisi baik tanpa kebocoran.
2. Persiapan Drum sebagai Kolam
- Pembersihan: Cuci drum hingga bersih untuk menghilangkan kotoran atau residu yang dapat membahayakan ikan.
- Modifikasi: Potong bagian atas drum untuk memudahkan akses. Buat lubang pembuangan di bagian bawah untuk mempermudah penggantian air.
- Penempatan: Letakkan drum di tempat yang teduh agar suhu air stabil dan terhindar dari sinar matahari langsung.
3. Pengisian Air dan Pengaturan Kualitasnya
Isi drum dengan air bersih setinggi 80% dari kapasitas drum.
Biarkan air mengendap selama 1-2 hari sebelum memasukkan benih lele untuk menghilangkan kandungan klorin.
4. Pemilihan dan Penebaran Benih
- Ukuran Benih: Pilih benih lele berukuran 9-10 cm untuk mempercepat pertumbuhan.
- Kepadatan Tebar: Untuk drum 200 liter, tebar sekitar 100 ekor benih. Kepadatan yang terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan dan meningkatkan risiko penyakit.
5. Pemberian Pakan yang Efisien
- Jenis Pakan: Gunakan pakan pelet berkualitas tinggi yang sesuai dengan ukuran mulut lele.
- Frekuensi Pemberian: Berikan pakan 2-3 kali sehari dengan jumlah yang cukup, hindari pemberian berlebihan untuk mencegah penumpukan sisa pakan yang dapat mencemari air.
- Penggunaan Probiotik: Tambahkan probiotik pada pakan untuk meningkatkan efisiensi pencernaan dan kesehatan ikan.
6. Pengelolaan Kualitas Air
- Penggantian Air: Ganti 10-20% volume air setiap minggu untuk menjaga kualitas dan kadar oksigen.
- Aerasi: Pasang aerator sederhana untuk memastikan suplai oksigen yang cukup, terutama pada malam hari.
- Pemantauan: Periksa pH dan suhu air secara berkala. pH ideal untuk lele adalah 6,5-8,5 dengan suhu 26-30°C.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Kebersihan: Jaga kebersihan drum dan lingkungan sekitar untuk mencegah pertumbuhan patogen.
- Observasi: Amati perilaku ikan secara rutin. Ikan yang lesu atau nafsu makan menurun bisa menjadi indikasi penyakit.
- Penanganan: Segera pisahkan ikan yang sakit dan konsultasikan dengan ahli perikanan untuk penanganan lebih lanjut.
8. Pemanenan yang Tepat
Lele biasanya siap panen setelah 2-3 bulan pemeliharaan, tergantung pada ukuran benih awal dan kondisi pemeliharaan. Untuk memanen, kurangi volume air dalam drum dan tangkap ikan menggunakan jaring halus untuk menghindari stres pada ikan.
9. Inovasi Teknologi untuk Efisiensi
Bagi Anda yang hobi mengoprek dan melek teknologi, pertimbangkan untuk menerapkan sistem otomatisasi seperti:
- Otomatisasi Pemberian Pakan: Menggunakan feeder otomatis yang dapat diatur waktunya untuk memastikan pemberian pakan yang tepat waktu dan jumlah.
- Monitoring Kualitas Air Digital: Memanfaatkan sensor digital untuk memantau pH, suhu, dan kadar oksigen secara real-time melalui smartphone.
10. Manajemen Biaya dan Keuntungan
Dengan modal kecil, penting untuk mengelola biaya operasional secara efisien:
- Pakan Alternatif: Manfaatkan pakan alami seperti cacing atau serangga untuk mengurangi biaya pakan komersial.
- Penjualan Langsung: Jual hasil panen langsung ke konsumen akhir atau pasar lokal untuk mendapatkan harga yang lebih baik.
Video Panduan Budidaya Lele dalam Drum
Untuk memahami lebih lanjut tentang budidaya lele dalam drum, Anda dapat menonton video berikut yang menjelaskan proses dan data saat panen: